3 Penyebab Utama Sifat Pelupa

KOMPAS.com - Lupa itu lumrah. Tetapi jika kita terlalu sering lupa, sebaiknya waspada karena bisa jadi itu pertanda sebuah penyakit.


Sebagai wanita modern kita dituntut bisa memegang beberapa peran dalam sehari yang meminta otak merekam berbagai macam perintah. Tetapi tidak jarang juga, kesibukan itu membuat kita melupakan hal-hal lain. Akan menjadi fatal ketika hal yang kita lupakan adalah sesuatu yang sangat penting serta harus kita lakukan terlebih dahulu. Oleh sebab itu, tajamkan daya ingat kita dengan anjuran-anjuran dari para ahli berikut ini.

1. Perhatikan asupan makanan
Menjadi pikun bisa disebabkan oleh pola makan kita yang salah. Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan minyak bisa memicu terjadinya penebalan pembuluh darah yang mengakibatkan peredaran darah ke seluruh tubuh melambat. Akhirnya otak kita kekurangan persediaan darah, sehingga tidak dapat bekerja secara optimal (yang kemudian kita artikan sebagai sering lupa).Menurut dr Waluyo Soerjodibroto, MSc, SpGK(K), spesialis gizi klinis dari Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang kita perlu lakukan adalah menganut prinsip menu makan 4 sehat dan 5 sempurna dalam porsi yang cukup. Kita juga bisa menambahkan asupan vitamin B dan C, atau kombinasi keduanya. Untuk hasil yang optimal, usaha kita tersebut harus selalu didukung dengan latihan otak, seperti latihan mengingat.

2. Terlalu fokus perhatian dan pikiran
Ternyata kesibukan dan rasa cemas juga mampu membuat kita mudah lupa. Mengapa? Jika kita terlampau fokus pada ketakutan dan pemikiran negatif secara terus-menerus, maka semakin sedikit pula energi otak kita yang dialokasikan untuk mencari informasi di otak. Jadi, jika kita sedang dalam keadaan stres atau tertekan, cobalah untuk bisa menenangkan diri dan atur napas sambil terus berpikir positif, saran Ivan Sujana, psikolog bidang klinis. Jika takut ada jadwal penting yang terlupakan, buatlah catatan khusus mengenai aktivitas kita selama sehari penuh. Kemudian, jangan lupa untuk melatih kerja otak kita dengan memperbanyak latihan mengingat, seperti mengisi teka-teki silang atau bermain Sudoku. Atau cara lain yang lebih sederhana, yaitu mengingat huruf terakhir pada setiap plat kendaraan.

3. Kurang olahraga
Rutin melakukan olahraga tidak hanya baik untuk jantung, melainkan juga untuk memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh, terutama otak. Agar kerja otak bisa maksimal, maka kita perlu asupan oksigen yang banyak dari pompa arteri yang sehat. Jadi jika tidak ingin cepat pikun, rajinlah berolahraga. Dr Michael Triangto, spesialis kedokteran olahraga dari RS Mitra Kemayoran dan Slim+Health Sport Theraphy, menyarankan agar kita rutin melakukan olahraga, seperti jalan cepat, joging, renang, bersepeda, dan aerobik berintensitas ringan selama 30 menit atau lebih. Tidak hanya itu, kita juga perlu memerhatikan kualitas udara dan lingkungan saat melakukan olahraga.
(Intan Sari Boenarco/Astrid Anastasia/Prevention Indonesia)
0 Responses